REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut, Rudy Gunawan-Helmi Budiman agar waspada terhadap 'serangan fajar' menjelang pemungutan suara putaran kedua Pilkada Garut.
"Pasangan Cabup dan Cawabup Garut, Rudi-Helmi agar mewaspadai lima menit terakhir pada saat pemilihan digelar mengingat adanya praktik-praktik serangan fajar yang bisa mengubah perolehan suara nantinya. Dulu saat saya masih menjadi prajurit ada ajaran waspada lima menit terakhir, yang artinya kita jangan lengah di saat-saat terakhir," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (14/11).
Selain itu, Prabowo juga menghimbau agar ribuan masyarakat Garut yang akan melalukan pesta demokrasi pada Ahad (17/11) nanti untuk tidak terprovokasi terhadap serangan fajar untuk mempengaruhi pilihannya. Namun, Prabowo justru mengimbau jika terjadi serangan fajar maka ambil saja uangnya dan jangan pilih orangnya.
"Kalau kalian di kasih uang entah serangan serangan fajar, uang cendol, uang ngarit atau apalah istilahnya oleh calon tertentu terima saja, tapi jangan pernah merasa balas budi, itu uang kalian, itu uang rakyat, lalu pilih lah sesuai suara hatimu. Ingat salah memilih kita akan merasakan lima tahun yang menyengsarakan," ujar Prabowo.
Prabowo berjanji, jika Rudi dan Helmi terpilih dan memenangkan Pilkada Garut, tetapi dalam menjalankan pemerintahannya terlibat korupsi, maka dirinya tak segan-segan dan akan memimpin aksi demonstrasi untuk menurunkan Rudi dan Helmi dalam kursi kepemimpinannya.
"Saya siap memimpin demo turunkan Rudi jika Korupsi. Tapi saya yakin, dia tidak akan korupsi. Saya kenal dia sudah lama. Makanya saya yakin," janji sang jenderal.
Prabowo pun mengingatkan kepada calonnya tersebut untuk banyak belajar dari dua tokoh politik yang menjadi guru politik Prabowo juga, yakni Mantan Gubernur Jawa Timur Muhammad Nur dan Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ben Mboy.
"Muhammad Nur, mantan Gubernur Jawa Timur yang sangat dikagumi oleh warganya pernah berpesan kepada saya bahwa menjadi pemimpin itu tugasnya adalah 'yen wong cilik iso gemuyu (jika orang kecil bisa tersenyum)," tegasnya.
Sedangkan Mantan Gubernur NTT Ben Mboy pernah juga memberikan pelajaran yang saya tidak pernah lupakan bahwa menjadi seorang pemimpin itu modalnya adalah love your people and use your common senses (cintai rakyatmu dan gunakan akal sehat).