Ahad 17 Nov 2013 12:57 WIB

Survei: Elektabilitas Ical Sulit Tembus Dua Dijit

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: A.Syalaby Ichsan
Aburizal Bakrie
Foto: Antara
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Chief Executive Officer (CEO) Lembaga Klimatologi Politik (LKP) Usman Rachman mengatakan, elektabilitas Abu Rizal Bakrie (Ical) sebagai capres sulit menembus angka dua digit. 

Berdasarkan survei LKP terakhir, elektabilitas Ical hanya terpaku di angka 9,2 persen, berbanding terbalik dengan elektabilitas Jokowi yang terus berkibar melewati angka 30 persen.

"Bahkan dibandingkan dengan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, capres Partai Hanura Wiranto, elektabilitas Ical juga semakin tertinggal. Ini perlu diketahui penyebabnya," kata Usman, Ahad (17/11).

Namun, Usman menjelaskan, mandeknya elektabilitas Ical memang cukup ganjil. Sebab Partai Golkar merupakan partai yang elektabilitasnya tinggi di kisaran 20 persen.

Tingginya elektabilitas Golkar selama ini, ujar Usman, rupanya tidak bisa menaikkan elektabilitas Ical. Jika pencapresan Ical terus berlanjut, Partai Golkar diprediksi akan mengalami nasib serupa pada Pemilu 2004 lalu.

"Waktu itu Golkar berhasil keluar sebagai pemenang pemilu legislatif tapi capres yang diusungnya gagal memenangi Pilpres 2004. Pemenang pilpres kala itu justru berasal dari partai menengah," kata Usman.

Menyikapi mandeknya elektabilitas Ical, ujar Usman, beberapa bulan terakhir berkembang wacana untuk mengevaluasi pencapresan Ical.  Sejumlah tokoh senior Golkar seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, bahkan Priyo Budi Santoso mulai dimunculkan.

"Bahkan dari kalangan pembaharu muncul wacana mengenai perlunya Golkar berani memunculkan capres alternatif baik dari kalangan senior maupun kalangan muda. Kalau Golkar berani mengambil tokoh integritas dari luar partai, publik kelihatannya malah mengapresiasi, dari pada memaksakan tokoh internal tapi tidak menjual," kata Usman.

Survei elektabilitas capres Golkar ini, dilakukan pada 1 hingga 10 November 2013. Survei dilakukan di  34 provinsi terhadap  seluruh 1070, dengan metode multistage random sampling dengan margin eror tiga persen, dan tingkat kepercayaan 96 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement