REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Nigeria hanya akan memiliki sedikit waktu untuk merayakan keberhasilan mereka lolos ke Piala Dunia 2014. Mereka sudah harus melakoni laga persahabatan melawan tim besar Eropa, Italia yang akan berlangsung di London, Senin (18/11).
Pertandingan yang dimainkan di markas Fulham, Stadion Craven Cottage, itu akan berlangsung kurang dari 48 jam setelah juara Afrika itu menang 2-0 atas Ethiopia di Calabar pada Sabtu untuk lolos ke pesta sepak bola besar-besaran tahun depan di Brasil.
Mendapati dirinya hanya memiliki durasi waktu yang terbatas, pelatih Nigeria Stephen Keshi diharapkan menggunakan pertandingan Senin untuk menguji kedalaman timnya, namun para pemainnya bertekad menutup tahun dengan catatan positif.
"Ini merupakan pertandingan penting bagi kami ketika kami mulai membangun (tim) untuk Piala Dunia tahun depan, dan dengan demikian kami memperlakukannya sangat serius," kata bek kiri Sporting Braga Elderson Echiejile, Ahad (17/11).
"Hasil bagus saat melawan salah satu tim papan atas dunia juga akan membantu mendongkrak peringkat FIFA kami, menjelang undian utama untuk Piala Dunia," ia menambahkan.
Nigeria akan berharap dapat mengambil inspirasi dari satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya dengan Azzurri, yang terjadi pada Piala Dunia 1994 di AS. Tampil di turnamen itu untuk pertama kalinya, Nigeria secara mengejutkan sempat unggul atas pasukan Arrigo Sacchi di babak 16 besar di Massachusetts.
Namun, Roberto Baggio dapat menyamakan kedudukan di menit ke-88 untuk memaksakan perpanjangan waktu, sebelum Italia kemudian memenangi pertandingan melalui adu penalti.
Italia kalah dari Brazil di final, di mana sepakan menentukan Baggio gagal masuk ke gawang pada adu penalti, namun Nigeria sekarang merupakan tim yang rutin mengikuti Piala Dunia dan akan tampil untuk kelima kalinya di turnamen itu pada tahun depan.
Semifinalis di Piala Konfederasi tahun ini di Brazil, di mana Nigeria tersingkir di fase grup, Italia berupaya kembali ke jalur kemenangan setelah meraih tiga hasil imbang secara berturut-turut.
Mereka bermain imbang 1-1 dengan Jerman di Milan, Jumat (15/11), namun pelatih Cesare Prandelli mengatakan timnya masih harus melalui jalan panjang sebelum mereka dapat dipandang layak sebagai salah satu kandidat juara Piala Dunia.
"Di Piala Dunia kami dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dipercaya, namun kami tidak akan berkata bahwa kami akan pergi ke Brazil untuk memenangi gelar, ataupun bahwa kami merupakan tim terkuat. Kami bukan (tim terkuat)," tuturnya.
"Kami merupakan tim yang kuat, namun kami perlu tetap rendah hati, semua dari kami, dan kami perlu memiliki kondisi fisik optimal di lapangan."