REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sembilan orang turis Cina yang menjadi korban kecelakaan bus jatuh ke jurang di Pecatu, Kabupaten Badung, Bali pada Senin (18/11) masih dirawat intensif di tiga rumah sakit di Pulau Dewata.
"Sembilan korban yang semuanya merupakan turis Cina masih mendapat perawatan intensif," kata Kepala Jasa Raharja Cabang Bali, Ketut Sudiasa, di Denpasar, Selasa (19/11).
Menurut dia, kesembilan orang korban tersebut di antaranya Meng Li berusia 57 tahun, Zhili Yang (50), dan Gao Hang Jun (51) yang dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu di Kedonganan, Jimbaran.
Selain itu Huhua Rong berusia 48 tahun, Gua Ai Jian (48), Yung Hai Peng (56), dan Ping Jian Zeng (44) yang dirawat di Rumah Sakit Bali International Medical Center (BIMC) di Nusa Dua.
Dua pasien lain di rawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar yakni Xianming Peng berusia 52 tahun dan Qiang Ping (40) di rawat di Rumah Sakit BIMC Kuta.
Sebagian besar korban mengalami luka pada bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya. Sedangkan korban tewas yakni sopir bus Agus Bahtiar Usman (37) yang berasal dari Kampung Kajanan, Buleleng, dan Prikita Ester Susilo Budi Harjojo (40) beralamat di Denpasar.
Empat turis Cina yang meninggal dunia yakni Boasheng Liu (55), Ding Guo Zeng (52), Qin Ping Zhao (56), Jin Li Zhao (50) yang semuanya telah dititipkan sementara di RSUP Sanglah.
Jasa Raharja sendiri telah memberikan uang santunan sebesar Rp25 juta masing-masing bagi ahli waris keenam korban tewas. Sedangkan untuk turis Cina dilimpahkan ke Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina di Jakarta.
"Jasa Raharja telah membayarkan Rp 150 juta kepada ahli waris korban meninggal. Untuk warga negara Cina, kami limpahkan kepada pihak Kedubes Cina di Jakarta," ucapnya.