Selasa 19 Nov 2013 16:58 WIB

Mahfud MD: Tidak Ada Capres yang Betul-Betul Kuat

Mahfud MD
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengklaim tidak ada calon presiden yang kuat secara keseluruhan jika dilihat dari keutuhan seluruh variabel pendukung.

"Tidak ada capres yang betul-betul kuat," katanya dalam dialog yang diselenggarakan Komunitas Sahabat Mahfud MD (KSMMD) Sumut di Medan, Senin (18/11) malam.

Menurut Mahfud, penilaian terhadap kekuatan capres tersebut didasarkan dari aspek hasil survei, kondisi parpol pendukung, dan respon dunia internasional. Ada sosok yang survei tentang ketokohan dan popularitasnya cukup kuat, tapi mengalami kendala karena parpol yang akan menjadi pendukungnya mengalami masalah.

Ada juga parpol yang kondisinya cukup bagus, tetapi hasil survei tentang tentang ketokohan dan popularitas kandidat yang akan bermasalah. Namun, ada sosok yang ketokohan dan popularitasnya cukup bagus, hanya saja dunia internasional belum memberikan respon positif terhadap eksistensinya.

Karena itu, dengan belum ada capres yang kuat tersebut, pihaknya mengajak agar seluruh pihaknya lebih memfokuskan diri dalam memberikan pendidikan politik bagi rakyat. "Mari bekerja untuk menyadarkan rakyat, nanti Tuhan yang mengarahkan ke sana," ujar Mahfud.

Sebagai warga negara yang beragama, Mahfud mengajak masyarakat untuk merasa yakin jika Tuhan Yang Maha Kuasa memiliki peran dalam menentukan kepentingan nasional, terutama [removed][removed] di saat tertentu. Ia mencontohkan pengangkatan Soeharto sebagai Presiden pada 11 Maret 1998 yang mendapatkan dukungan penuh dari 1.000 anggota MPR RI pada masa itu.

"Namun tidak ada yang membayangkan hanya 2,5 bulan seluruh anggota MPR minta pak Harto turun," kata Mahfud.

Demikian juga dengan ketokohan dan kepemimpinan Bung Karno yang sedang berada pada masa jaya pada tahun 1965, tapi mengalami kejatuhan setelah munculnya peristiwa G 30 S/PKI. "Akhirnya, Bung Karno pun 'jatuh'," kata Menteri Kehakiman pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement