REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Zarif Javad, dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, pada Kamis (21/11) pagi waktu setempat bertemu lagi di Jenewa. Pertemuan itu diadakan di lingkungan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Eropa.
Wakil Menteri Luar Negeri untuk urusan hukum Abbas Araqchi dan Wakil Menlu Urusan Amerika-Eropa Majid Takht-e Ravanchi juga hadir dalam pertemuan itu.
Pada Rabu, 20 November Zarif dan Ashton menghadiri acara santap siang kerja di mana keduanya saling bertukar pandangan mengenai prosedur untuk melangsungkan perundingan-perundingan mengenai kata-kata dalam rancangan kesepakatan. Pada Kamis pagi, Zarif, kepala tim negosiasi nuklir Iran, juga bertemu dengan para pimpinan badan-badan internasional yang berada di Jenewa.
Putaran pertama dan kedua pembicaraan nuklir Iran dengan enam negara (AS, Inggris, Rusia, Cina dan Prancis ditambah Jerman) diselenggarakan di Jenewa masing-masing pada 15-16 Oktober dan 7-9 November. Menurut Araqchi, selama pembicaraan putaran terakhir, Teheran kehilangan kepercayaan pada Kelompok 5+1.
Dia menekankan bahwa kepercayaan yang hilang harus dihidupkan kembali sebelum bersama menyusun dokumen yang kemudian akan digunakan sebagai peta jalan untuk melaksanakan rencana yang diusulkan Iran.
"Kita dan G5+1 belum melakukan pembahasan tentang konten sejauh ini. Serangkaian prinsip dan prosedur perundingan harus dilanjutkan dan kepercayaan yang hilang harus dihidupkan kembali," kata Araqchi seperti dilaporkan IRNA.