REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO--Dua kabupaten di Provinsi Gorontalo, yaitu Kabupaten Gorontalo dan Gorontalo Utara, diterjang banjir bandang, Kamis. Curah hujan yang sangat tinggi, sejak pukul 16.00 wita hingga malam, menyebabkan banjir bandang di beberapa titik rawan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Abdul Bar Yahya, mengatakan, banjir terparah di wilayah itu terjadi di Kecamatan Tibawa, menyebabkan beberapa desa terendam banjir dengan ketinggian di atas 1 meter. Diantaranya, di Desa Iloponu, Alo dan Labanu, mengakibatkan ratusan rumah terendam, gedung Sekolah Dasar (SD) dan sarana peribadatan masjid. Sejauh ini kata Abdul, pihaknya belum mencatat jumlah kerugian namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pemerintah daerah berharap, hujan akan segera redah mengingat beberapa pintu air seperti di Sungai Iloponu sudah melewati ambang batas aman, bahkan air sudah menggenangi ruas jalan utama di trans Sulawesi tersebut. Sementara di Kabupaten Gorontalo Utara, banjir bandang menyebabkan 3 desa di Kecamatan Tomilito, yaitu Bubode, Leyao, dan Milango diterjang banjir bandang. Bahkan ketinggian air di Desa Milango, diperkirakan diatas 1,5 meter menenggelamkan pemukiman dan areal persawahan. Koordinator tim tanggap darurat bencana (Tagana) kabupaten tersebut, Risan Demanto, mengaku kesulitan mengevakuasi warga, mengingat ketinggian air terus naik ditambah curah hujan tinggi dan kondisi gelap."Kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Tagana Provinsi untuk evakuasi korban banjir," Ujar Risan. Sementara ini, kata Risan, pihaknya mengandalkan pelampung yang dibagikan kepada warga, serta perahu karet untuk evakuasi para balita, anak-anak, lanjut usia dan kaum ibu.