REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Geert Wilders, pendiri Partij voor de Vrijheid menganggap hukum syariah yang kini perlahan-lahan mulai merambah Eropa, sebagai mimpi buruk.
Seperti diketahui, Eropa saat ini sedang membuka diri terhadap Islam dan Muslim. Bahkan Inggris menjadi jembatan penghubung industri keuangan syariah di Benua Biru.
"Saya percaya, hal paling buruk yang terjadi di satu negara adalah ketika negara itu menerima aturan hukum syariah, seperti makanan yang halal, perbankan syariah, dan lain sebagainya. Syariahisasi mengancam peradaban. Ini terjadi di mana-mana," katanya kepada wartawan Republika, Stevy Maradona lewat sambungan telepon bernomor rahasia (private number), Kamis (21/11) petang.
Politikus asal Belanda itu mengaku melihat hal serupa saat berkunjung ke Australia awal tahun ini. "Saya melihat hal yang sama, syariahisasi. Saya tidak ingin beberapa tahun ke depan anak-anak di Eropa bangun dan melihat jam syariah. Kami tidak nyaman dengan syariah. Kami sudah nyaman dengan budaya kami sendiri," tutur Wilders yang menuding ideologi Islam sangat berbahaya.