Jumat 22 Nov 2013 09:23 WIB

Wilders: Saya Punya Argumen Mengapa Membenci Islam

Rep: Stevy Maradona/ Red: Karta Raharja Ucu
Greet Wilders
Foto: Google
Greet Wilders

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sepertinya trauma terhadap Islam? Ketika pertanyaan itu dilontarkan wartawan Republika, Stevy Maradona lewat sambungan telepon rahasia (private number), Kamis (21/11) petang, politikus asal Belanda, Geert Wilders, menjawab tegas.

"Tidak. Saya tidak trauma terhadap Islam. Saya tidak ada masalah psikologis dengan Islam," katanya sembari tertawa. "Anda tidak menganggap saya gila kan berbicara seperti ini?"

Wilders memandang dirinya sebagai patriot, seorang nasionalis, ketimbang ultranasionalis. "Kebencian saya terhadap Islam bukan semata-mata ultranasionalis atau apa pun," tuturnya.

Saya, kata Wilders, punya argumen untuk membenci Islam. "Dan saya punya hak untuk menyatakan argumen saya itu. Sebagian argumen itu saya tuangkan di dalam buku saya 'Marked for Death: Islam's War Against the West and Me' yang terbit tahun lalu," imbuh pria kelahiran 6 September 1963 itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement