Jumat 22 Nov 2013 17:58 WIB

Penyadapan Dianggap Untungkan Rakyat

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyadapan dianggap tak melulu memberikan dampak buruk. Bahkan, dinilai dapat menguntungkan rakyat. Alasannya, tindakan ilegal tersebut dapat memberikan keterbukaan informasi publik atas bobroknya kinerja pemerintah.

"Jadi bisa ketahuan siapa saja pejabat yang suka bertindak menyeleweng, bahkan mereka yang suka korupsi," kata Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia, Adi Mashardi di Jakarta, Jumat (22/11).

Dengan begitu, katanya, publik jadi tahu siapa calon pemimpin yang harus dipilih pada pemilu 2014. Bahkan, hasil sadapan tersebut tentunya akan sangat berguna bagi KPK untuk mengungkap skandal korupsi di pusat kekuasaan.

Adi mengatakan, penyadapan yang dilakukan Australia pun dinilainya tidak akan berpengaruh banyak. Sebab, kepemilikan aset ekonomi sudah hampir sepenuhnya dikuasai asing. 

Ia pun menduga, yang menjadi ketertarikan penyadap mungkin mengenai percakapan personal. "Jadi kalau suatu saat Indonesia menolak tawarannya, mereka bisa mengacam dengan mempublikasikan rahasia tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement