Senin 25 Nov 2013 20:50 WIB

Enam Ruas Tol Jakarta Diminta Sediakan Jalur Bus

  Pekerja menyelesaikan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/11). (Republika/Yasin Habibi)
Pekerja menyelesaikan proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu - Tanah Abang, Jakarta, Senin (25/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta pembangunan enam ruas tol dalam kota dapat mempertimbangkan penyediaan jalur khusus angkutan umum.

"Enam ruas jalan tol dalam kota yang akan dibangun nanti seharusnya juga menyediakan jalur khusus angkutan umum, terutama bus, supaya masalah kemacetan benar-benar teratasi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/11).

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, ketersediaan jalur khusus tersebut dapat mengantisipasi kemacetan di ibu kota karena bus dapat mengangkut lebih banyak orang.

"Memang sudah seharusnya angkutan masal itu diberi kelancaran. Sehingga orang-orang yang biasa menggunakan kendaraan pribadi mau beralih ke transportasi umum," ujar Ahok.

Ahok menuturkan ruas jalan di wilayah ibukota masih kurang karena baru mencapai enam persen, sedangkan idealnya, rasio jalan untuk kota-kota besar adalah 12 persen dari total keseluruhan luas wilayah.

"Oleh karena itu, enam ruas jalan tol dalam kota harus segera dibangun. Jangan ditunda-tunda lagi. Asalkan disitu ada jalur khusus bus, saya rasa tidak masalah," ungkap Ahok.

Proyek pembangunan enam ruas tol dalam kota dengan total panjang 69,77 kilometer itu dibagi menjadi empat tahap dan ditargetkan rampung pada tahun 2022.

Tahap pertama, yakni ruas Semanan-Sunter (20,23 kilometer) dengan nilai investasi Rp9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulo Gebang (9,44 kilometer) senilai Rp7,37 triliun.

Tahap kedua, yaitu Duri Pulo-Kampung Melayu (12,65 kilometer) dengan nilai investasi Rp5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu (9,60 kilometer) senilai Rp6,95 triliun.

Tahap ketiga, yakni Ulujami-Tanah Abang (8,70 kilometer) dengan nilai investasi Rp4,25 triliun. Kemudian, tahap keempat, yaitu Pasar Minggu-Casablanca (9,15 kilometer) dengan investasi Rp5,71 triliun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement