REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Uni Eropa kemungkinan akan meringankan sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap Iran pada Desember. Pengumuman ini dikeluaran setelah kesepakatan bersejarah mengenai program nuklir Teheran yang mengakhiri satu dekade kebuntuan diplomatik.
''Uni Eropa akan meringankan sanksi-sanksi yang dikenakan pada Teheran pada Desember,'' kata Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius kepada radio Europe 1.
Fabius menambahkan bahwa pertemuan antara para menteri luar negeri Uni Eropa telah dijadwalkan beberapa pekan mendatang untuk membahas keringanan sanksi-sanksi itu.
Meskipun Fabius tidak menentukan sanksi-sanksi yang akan dicabut, dia mengatakan bahwa langkah tersebut akan dapat dilaksanakan. "Kami melakukan hal yang sama seperti sisi Amerika," katanya.
Negara-negara P5+1 mencapai kesepakatan dengan Iran yang akan memungkinkan akses Teheran terhadap 4,2 miliar dolar AS dana yang dibekukan sebagai bagian dari embargo yang dikenakan pada negara tersebut.
Perjanjian ini akan memungkinkan Teheran untuk melanjutkan pengayaan uranium sampai lima persen. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengisyaratkan bahwa hak Iran untuk pengayaan telah diakui.
"Kesepakatan ini berarti bahwa kita setuju dengan kebutuhan untuk mengakui hak Iran untuk energi nuklir damai, termasuk hak untuk pengayaan," kata Lavrov kepada pers Rusia setelah perundingan.