HOBART -- Petani skala kecil di Negara Bagian Tasmania, Australia, menyatakan keberatan dengan rancangan peraturan pemerintah setempat terkait produsen telur yang mesti dicap atau distempel.
Pemerintah Tasmania sebelumnya mengusulkan agar produsen telur rumahan alias produsen kecil yang hanya memiliki 20 ayam petelur diwajibkan agar telur produksinya distempel sebelum dijual.
Aturan tersebut kontan mendapat respon keras dari publik setempat.
Mereka yang memiliki atau beternak lebih dari 20 burung juga harus diperiksa secara rutin.
Departemen Perindustrian Primer, Chris Lyell, mengatakan rancangan aturan yang bakal diberlakukan di Tasmania harus sejalan dengan standar nasional Australia dan bisa membantu menelusuri sumber sumbernya jika ada kontanimasi.
“Bisa sangat memudahkan menelusuri telur telur hasil produsen,” tuturnya.
Tapi peternak ayam dan petani organik Paul Healy mengatakan peraturan itu berlebihan.
“Siapapun yang memiliki 20 burung atau lebih harus diaudit produksi telurnya,” jelasnya.
Aturan ini masih menunggu dari masukan warga di Tasmania sampai Januari 2014.