REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta pejabat negara Indonesia untuk tidak melakukan pembicaraan sensitif di telepon. Cara ini setidaknya dapat digunakan untuk menghindari penyadapan.
"Saya prihatin ada negara sahabat yang menyadap pimpinan kita," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (27/11).
Prabowo mengatakan penyadapan intelijen adalah tindakan yang sering dilakukan semua negara di dunia. "Saya kira pejabat-pejabat kita yang sekarang harus lebih waspada lagi," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta rakyat Indonesia tetap tenang dan percaya penuh bahwa pemerintah dapat mengatasi dan menyelesaikan kasus penyadapan percakapan telepon oleh Australia.
"Saya meminta kepada rakyat Indonesia untuk tetap tenang, percayalah pemerintah akan tetap bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan kebijakan yang harus pemerintah jalankan," kata SBY.