Kamis 28 Nov 2013 19:04 WIB

Dua WNA Curi Uang Toko dengan Hipnotis Pemiliknya

 Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dua orang yang diduga warga Negara Asing (WNA) terekam CCTV sedang mencuri di sebuah toko bahan bangunan di Kota Gorontalo pada Rabu (27/11).

Pemilik toko, Sami Muda (65), Kamis mengungkapkan sekitar pukul 11.30 WITA seorang pria dan wanita mendatangi tokonya untuk membeli lakban dan cat tembok.

Pria berhidung mancung dan berperawakan tinggi itu mengenakan kemeja lengan panjang dan celana pendek. Sementara, rekannya memakai kaos dan rok hitam.

"Setelah bertanya, pria itu langsung masuk ke bagian dalam toko di samping kasir. Katanya mau tukar uang, tapi dia langsung mengambil tumpukan uang dalam laci," ungkapnya.

Dari rekaman CCTV, tampak pria tersebut mengambil seikat uang yang terdiri dari seratus ribu rupiah. Dia mengambilnya sebagian dan dimasukkan ke dalam kantong celana yang dikenakannya.

Sementara, rekannya yang satu lagi tampak berbincang dengan pengunjung toko lainnya. Aksi tersebut disaksikan langsung oleh Sami, namun ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah pencurian.

"Saya seperti dihipnotis. Tadinya sempat saya pukul tangannya saat merogoh laci, tapi kemudian saya biarkan saja. Uang saya yang dibawa lari sekitar lima juta rupiah," jelasnya.

Setelah kedua orang itu meninggalkan toko, Sami mengaku baru sadar ada pencurian dan segera menghitung kembali uangnya serta memutar rekaman CCTV.

Atas kejadian itu, korban melaporkan keduanya ke Polres Gorontalo Kota dengan menyerahkan rekaman CCTV sebagai bukti.

Wakapolres Kota Gorontalo, Kompol Bagus Santoso, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian kedua orang tersebut di sejumlah hotel.

Jika tak ditemukan di Gorontalo, kata dia, kemungkinan keduanya akan lari ke Sulawesi Tengah atau Sulawesi Utara.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement