REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Bahari Gobel menerangkan bahwa aksi illegal fishing berupa pengeboman ikan marak terjadi di Kecamatan Paguat.
Menurut Bahari, Jumat aksi pengeboman ikan yang selama ini sering terjadi di bagian barat Kabupaten Pohuwato dan semakin marak.
"Kita banyak menemukan aksi ini di wilayah paguat," kata Bahari.
Sehingganya kata dia, pihaknya mengambil pendekatan dengan memberikan bantuan kepada para pelaku pengeboman ikan di Kecamatan Paguat.
Pemberian bantuan berupa perahu katinting, maupun alat penangkap ikan diharapkan bisa menyadarkan para pelaku pengeboman ikan dan menjalani pekerjaan sebagai nelayan dengan baik.
"Sebelum mendapatkan bantuan, mereka kami minta untuk berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan melakukan pengeboman ikan lagi," ujar Bahari.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pohuwato Iwan Abay menjelaskan, pihaknya akan memberikan sanksi sosial bagi pelaku pengeboman ikan dengan menyebarkan informasi mengenai ciri-ciri ikan yang didapatkan dari hasil pengeboman di tempat-tempat penjualan ikan.
Dengan demikian maka para pembeli ikan akan selektif dan berhati-hati agar tidak sampai membeli ikan yang didapatkan dari hasil pengeboman.
Otomatis ikan yang didapatkan dari hasil pengeboman tidak akan laku terjual, kata Iwan.