Jumat 29 Nov 2013 23:03 WIB

Sejumlah SPBU Kehabisan Alat RFID

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Karta Raharja Ucu
 Antrean warga saat memesan alat radio frequency identification (RFID) tag di SPBU milik Pertamina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Antrean warga saat memesan alat radio frequency identification (RFID) tag di SPBU milik Pertamina di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Para pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis premium kelabakan mendapatkan alat pemantau BBM bersubsidi (RFID). Padahal, sosialisasi penggunaan RFID tersebut sudah disampaikan pemerintah.

Pantauan ROL di lapangan, hampir semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mulai dari sepanjang Jalan Warung Buncit hingga Mampang Prapatan tak tersedia alat tersebut. Bahkan, menurut seorang petugas SPBU di pertigaan Mampang Prapatan, RFID yang disediakan jumlahnya terbatas.

“Sudah hampir tiga pekan ini taak ada lagi pemasangan alat tersebut. Saya juga tidak tahu kapan akan ada lagi pemasangan alat itu,” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya tersebut kepada ROL, Jumat (29/11).

Kondisi serupa juga terjadi di SPBU di Warung Buncit dan di Jalan Dr Supomo, Pancoran, Tebet, Jakarta Selatan. Petugas di dua SPBU itu menyebut pemasangan alat pemantau BBM bersubsidi sudah tidak ada.

“Sudah masyarakat banyak yang menanyakan alat tersebut, tapi mau gimana alatnya tidak disediakan,” ujar beberapa petugas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement