REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Jepang memberikan perhatian serius untuk mengurangi kemacetan di DKI Jakarta. Bersama Yayasan Toyota Astra, Pemerintah Provinsi DKI bekerja sama mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Shigeru Ushio, mengatakan dalam tahap pertama, penguraian kemacetan di persimpangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan telah dilakukan dalam dua bulan terakhir ini.
"Program penyempurnaan Simpang Mampang sebagai bentuk komitmen Pemerintah Jepang dan Toyota dalam mengurangi kemacetan di Jakarta," katanya dalam Peresmian simpang Mampang Prapatan, Sabtu (30/11).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan di Jakarta ditemukan 30 titik simpul kemacetan. "Simpang Mampang disepakati sebagai pilot project karena memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi," katanya.
Menurutnya, permasalahan lalu lintas di DKI Jakarta saat ini menjadi permasalahan yang luas. Lantaran tidak hanya bermasalah pada titik-titik kemacetan, tetapi juga pada perilaku masyarakat.
"Oleh sebab itu suatu bentuk 'trafic management solution' sangat diperlukan. Salah satu contoh di persimpangan ini. Titik konflik di persimpangan ini sangat tinggi," tambahnya.
Banduan dari pihak swasta, menurutnya, sangat diperlukan sekarang. Lantaran kondisi infrastruktur jalan di Jakarta tidak memungkinkan untuk menampung volume kendaraan.
Program penyempurnaan infrastruktur Simpang Mampang ini didanai Pemerintah Jepang dan Toyota Indonesia (TMMIN dan TAM).
Berbicara terpisah, Presiden Komisaris TMMIN & TAM Hiroyuki Fukui, mengatakan, program ini merupakan salah satu perwujudan dari 4 pilar komitmen Toyota di Indonesia dalam bidang Corporate Social Responsibility, yaitu Traffic Safety.
"Kegiatan ini dilakukan untuk menekan tingkat kecelakaan dan memberikan edukasi kepada masyarakat," katanya.