REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto mengatakan, berdasarkan survei rakyat lebih membutuhkan pemimpin jujur dari pada pemimpin yang hanya pintar. Ini akan dijadikan kesadaran organisasi dalam PDIP.
"Saat dilakukan tes psikotes, kami akan memilih kader yang hasil psikotesnya jujur dan dapat dipercaya dari pada yang punya banyak kapital. Sebab saat ini Indonesia membutuhkan perubahan," kata Hasto di Jakarta, Ahad (1/12).
Tugas parpol, terang Hasto, mempersiapkan calon pemimpin. Saat ini PDIP fokus pada kaderisasi agar kader tidak tersedot oleh kekuatan partai lain sebab dulu pada masa awal SBY, banyak kader tersedot Demokrat. "Ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kecelakaan politik kembali. Kaderisasi internal harus diperkuat,"kata Hasto.
Jokowi sendiri, ujar Hasto, masuk ke PDIP tepat pada momen politik 2009. Ia muncul bukan hasil dari pencitraan. "Saat ini TV selalu menyorot berbagai soal korupsi, makanya wajar kalau rakyat rindu pemimpin jujur. Sebab mereka sudah muak dengan korupsi," kata Hasto.