Ahad 01 Dec 2013 23:38 WIB

Kenangan Anas Urbaningrum pada Mulyana

Rep: Syahrudin El Fikri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mulyana W Kusumah
Foto: Dok-Republika
Mulyana W Kusumah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, memiliki kenangan khusus bersama dengan kriminolog Mulyana W Kusuma (MWK) yang meninggal dunia pada Ahad (1/12) malam di kediamannya, Meruya, Jakarta.

"Mari kita kirim doa untuk almarhum Mulyana W Kusumah. Semoga damai dan dimuliakan di sisi-Nya. Lahu al-Fatihah," twip Anas melalui akun twitternya.

Anas mengatakan, Mulyana Wira Kusumah, biasa dipanggil MWK, dikenal sbg kriminolog, aktivis HAM dan demokrasi. Sebagai aktivis, lanjut Anas, MWK sangat dikenal ketika aktif di YLBHI. Makin dikenal ketika menjadi Sekjen KIPP.

"Saya mulai kenal secara pribadi adalah ketika sama-sama menjadi anggota Tim 11 (Tim Seleksi Parpol Peserta Pemilu 1999)," lanjutnya.

Sejak itu, kata Anas, dirinya bersama-sama lagi sebagai anggota KPU ketika pemilu 2004, the most complicated election pertama di Indonesia. Anas menyatakan, MWK adalah pekerja keras, selain perokok berat. Orangnya berkomitmen dan bertanggungjawab pada tugas.

"Diskusi, debat dan bekerja bersama MWK adalah keasyikan tersendiri. Yang agak kurang asyik hanya asap rokoknya," kenangnya pada MWK.

Meskipun kadang kala sakit, mungkin karena kebanyakan rokok, tidak halangi MWK untuk kerja lembur di KPU. MWK orangnya halus, toleran dan penuh tepo-seliro. "Saya belum pernah lihat dia marah. Sabar luar biasa," ujar Anas

Selama di KPU, kata dia, kalau ada rombongan yang "demo" atau ingin sampaikan aspirasi, biasanya MWK dan dirinya ditugasi menerima.

"Kalau "tamu" itu marah-marah dan bicara keras, MWK dan saya sabar dengarkan. Ujungnya kami jelaskan, dan alhamdulillah beres,"

Selanjutnya, "Ketika saya berhenti dan kemudian diminta membantu di Demokrat, MWK termasuk yang menyemangati."

Anas menambahkan, semangat persahabatannya tinggi, komitmen perkawanannya hebat. MWK yg halus, tetapi kuat bagai karang.

Anas menjelaskan, terlalu banyak kenangan dirinya bersama MWK yang bisa diceritakan. MWK juga hadir waktu peresmian Rumah Pergerakan.

"Sekitar tiga minggu silam, saya sempat bezuk MWK di RS. Tampak membaik kondisinya. Kami ngobrol enak, cukup lama," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement