REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program membagikan kondom yang digagas Menteri Kesehatan (Menkes) dalam pekan kondom nasional terus menuai kritik dan kecaman dari masyarakat. Bahkan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali pun turut mengkritik program bagi-bagi kondom ini.
Menurut Suryadharma, program pembagian kondom gratis dalam rangka menekan angka penyebaran HIV AIDS rawan disalah tafsirkan. "Ini rawan disalahtafsirkan khususnya bagi generasi muda membebaskan hubungan seksual asal menggunakan kondom," katanya kepada Republika di Jakarta, Senin (2/12).
Suryadharma mengimbau yang perlu diingat dan paling penting adalah penanaman kesadaran individual. Yakni melalui pendidikan agama dan penguatan moral generasi muda.
Selain itu, yang paling penting adalah pemahaman bahaya hubungan seks secara bebas, yang akan terjangkitnya penyakit HIV AIDS. "Bukan membagikan kondom," lugas Suryadharma.
Bila pemahaman dan kesadaran individual seperti itu tidak diberikan, maka pembagian kondom itu wajar bila disalah tafsirkan sebagai pembolehan hubungan seks asalkan menggunakan kondom. Suryadharma mempertanyakan pembagian itu sebenarnya ditujukan untuk siapa?
"Sekarang siapa sih yang menggunakan kondom, biasanya mereka yang melkukan hubungan seks di luar nikah. Kalau suami istri sangat jarang memprioritaskan menggunakan kondom," ujar Suryadharma.