REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jenazah almarhum Mulyana Wira Kusumah tiba di pemakaman keluarga di Jalan Warnajaya, Kelurahan Pasir Kuda, Kota Bogor, Jawa Barat sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (2/12). Almarhum langsung dimakamkan tidak jauh dari makam sang ibu dan juga ayah tirinya.
Pemakaman mantan anggota KPU sekaligus pegiat demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), Mulyana dihadiri keluarga, sanak saudara, serta sahabat yang ikut mengantar jenazah diperistirahatan terakhirnya.
Tampak hadir sejumlah tokoh dan pakar hukum seperti Adnan Buyung Nasution yang memberikan kata sambutan terakhir sebelum jenazah di semayamkan, didampingi sahabat Mulyana, juga terlihat mantan Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban.
Suasana haru menyelimuti pemakaman aktivis dan kriminolog tersebut, istri pertama almarhum terlihat larut dalam kesedihan namun tetap tegar mengiringi jenazah hingga ke kuburan.
Almarhum meninggal dalam usia 65 tahun setelah mengalami sakit dan harus menjalani perawatan di beberapa rumah sakit akibat sakit paru-paru yang dialaminya. Pejuang demokrasi tersebut wafat Ahad (1/12) sekitar pukul 21.30 WIB di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.
Mulyana lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1948 adalah aktivis Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBH) yang banyak memberikan advokasi kepada kaum yang lemah. Ia pergi meninggalkan dua istri dan tujuh orang anak.
Makam Mulyana berjarak empat buah makam dari makam ibunya RD Anny Komariah binti RD Kosasih dan juga ayah tirinya. "Yang meminta dimakamkan di sini dari keluarga sendiri, ini amanat dari Pak Mulyana yang memang minta dimakamkan dekat ibunya," ujar adik perempuan Mulyana, Dewi Untara.