Rabu 04 Dec 2013 13:42 WIB

'Media Islam Harus Jadi Mainstream'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Direktur Mahaka Group, Erick Thohir menyampaikan pandangannya mengenai peran media Islam dalam International Islamic Conference on Media di Jakarta, Rabu (4/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Direktur Mahaka Group, Erick Thohir menyampaikan pandangannya mengenai peran media Islam dalam International Islamic Conference on Media di Jakarta, Rabu (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Isu dari konten pemberitaan media Barat selalu menjadi mainstream pemberitaan di media internasional. Sedangkan pesan pemberitaan media Islam seringkali kalah mengglobal bahkan di negara Islam itu sendiri.

Untuk mencapai keberhasilan, media Islam harus mampu mengubah mainstream pemberitaan dan isu media barat. Pembahasan inilah yang menjadi sebagian diskusi pada hari kedua Konferensi Internasional Islam tentang Media ke III di Jakarta, Rabu (4/12).

Dalam pemaparan awal, Wakil Menteri Budaya dan Informasi Kerajaan Arab Saudi, Abdullah Al Jaseer mengungkapkan, sebuah ironi ketika media barat mem-blow up pemberitaan terorisme besar-besaran dan mengeksploitasi negatif ajaran Islam. Sedangkan negara muslim lain mengkonsumsi pemberitaan tersebut bahkan menjadi acuan pemberitaan.

"Menyedihkan ketika berbagai media di negara Arab dan negara berpenduduk Islam mengeksploitasi pesan negatif Islam dari media Barat. Sedangkan di sisi lain media islam yang ada hanya berkembang pada isu lokal dan tidak mengglobal," ujar Jaseer dalam penyampaiannya.