REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menolak adanya kegiatan pembagian kondom gratis.
"MUI Tangerang Selatan menolak dengan program pembagian kondom gratis ke pelajar dan masyarakat," kata Sekretaris Umum MUI Tangsel, Abdul Rojak dihubungi, Rabu (4/12).
Ia mengatakan, penolakan dilakukan karena pembagian kondom gratis tersebut merupakan tindak yang dinilai bertentangan.
Sebab, pembagian kondom gratis akan menimbulkan dampak terhadap peningkatan seks bebas di kalangan pelajar maupun masyarakat.
Cara pembagian kondom gratis, dijelaskan Rozak, bukan salah satu solusi untuk menekan seks bebas tetapi akan meningkatnya perzinahan.
Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah yakni dengan melakukan penutupan dan penertiban terhadap tempat prostitusi.
Sebab, mulai dari lokasi itulah terjadinya seks bebas di kalangan masyarakat. Maka, harus dihilangkan akar dari masalahnya.
"Kami harapkan agar wali kota dan pemerintah melalui dinas kesehatan tidak melakukan proses kegiatan pembagian kondom gratis," katanya menegaskan.
MUI Kota Tangerang Selatan pun mengajak semua pihak untuk bersama - sama melakukan pemberantasan terhadap tempat prostitusi.
Targetnya adalah untuk menjadikan Kota Tangerang Selatan bebas dari prostitusi, seks bebas dan lainnya. Hal itu sebagai cermin dari motto Tangerang Selatan yakni Cerdas, Modern dan Religius.
"Motto Tangerang Selatan menjadi cambuk untuk melakukan perbaikan ke depannya. apalagi dengan peningkatan masyarakat yang begitu cepat," katanya.
Penolakan serupa juga dilontarkan berbagai pihak setelah sebelumnya Kementrian kesehatan menggelar program pekan Kondom Nasional.