REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Bentrokan antara pasukan Yaman dan orang suku yang memblokade konvoi truk minyak menewaskan tiga prajurit dan seorang pemrotes, Rabu, kata sejumlah pejabat.
Peristiwa itu terjadi di dekat Okla, sebelah baratlaut ibu kota provinsi Shabwa, Ataq, ketika orang-orang suku yang meminta pekerjaan di sumur minyak Okla menghadang truk-truk tersebut.
Pasukan turun tangan untuk membersihkan rintangan jalan itu dan tembak-menembak terjadi. Bentrokan itu merupakan yang terakhir dari kekerasan yang terkait dengan minyak Yaman, salah satu sumber utama mata uang asing negara itu.
''Jumat (29/11), orang-orang suku meledakkan pipa ekspor minyak utama di daerah sebelah timur ibu kota Yaman, Sanaa,'' kata Kantor Berita Saba dalam sebuah pesan teks seperti dilaporkan Kantor Berita Reuters.
Pipa itu menyalurkan minyak mentah dari ladang-ladang di Maarib di Yaman tengah ke terminal minyak Ras Isa di Laut Merah.
Beberapa sumber suku mengatakan mereka melancarkan serangan tersebut untuk memaksa pemerintah membayar kompensasi kepada mereka. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.
Orang-orang suku dari Maarib berulang kali menyerang pipa minyak untuk menekan pemerintah pusat di Sanaa agar memenuhi tuntutan mereka seperti pekerjaan, sengketa tanah atau pembebasan rekan-rekan mereka yang ditahan.
Pipa saluran yang mengarah ke Laut Merah itu memompa sekitar 125.000 barel minyak per hari sebelum diserang pada 24 Mei.
''Pipa saluran sepanjang 320 kilometer itu menghubungkan ladang-ladang minyak Safer dengan pelabuhan Hodeida di kawasan Laut Merah,'' kata beberapa sumber suku kepada AFP.
Pada Desember, militer meluncurkan ofensif terhadap orang-orang suku yang dituduh mendalangi serangan-serangan itu. Aksi tersebut menyulut bentrokan yang menewaskan 17 orang.