REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Israel Shimon Peres mengatakan bersedia bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Iran bukan musuh kami," kata Peres selama acara tanya-jawab tahunan Konferensi Bisnis Dunia, yang diselenggarakan pada 8-9 Desember di Tel Aviv, Ahad (8/12).
Israel dipercaya banyak pihak menganggap Iran sebagai musuhnya dan telah melobi bagi tindakan militer guna menghentikan kemampuan nuklir yang diduga dimiliki Iran.
Satu kesepakatan sementara yang pekan lalu ditandatangani oleh Iran dan kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman (P5+1) di Jenewa dicap oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "kekeliruan sejarah". Israel mengumumkan negara Yahudi tersebut tak terikat oleh kesepakatan itu dan akan mempertahankan kemungkinan pilihan militer.
Saat menyampaikan pendekatan berbeda pada sikap garis keras pemerintah Israel terhadap Iran, Peres berkata, "Kami tak menganggap Rouhani sebagai musuh." Ia menambahkan, "Musuh bukan masalah orang, tapi masalah kebijakan. Tujuannya ialah mengubah musuh jadi teman."
Peres mengatakan masih harus dilihat apakah Rouhani akan menindaklanjuti janjinya untuk mengekang kegiatan nuklir negara Persia tersebut.
Ketika ditanya mengenai kepahitan yang ditimbulkan oleh kecaman pedas Israel terhadap jalur Presiden AS Barack Obama dalam perundingan dengan Iran, Peres menganggap itu sebagai "perselisihan di dalam keluarga".
"Meskipun ada ketidaksepakatan, hubungan pada dasarnya tetap sebagaimana adanya ... ," kata Peres.
Ikatan kuat AS dengan Israel tegang belum lama ini akibat ketidak-sepakatan mengenai cara pendekatan jalur diplomatik dengan Iran. Para pejabat kedua negara saling melontarkan serangan mengenai masalah itu.