Selasa 10 Dec 2013 12:46 WIB

Soal Tabrakan KRL-Truk, KAI Tak Mau Disalahkan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Taufik Rachman
Gerbong penumpang KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta terguling setelah menabrak mobil tangki di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Gerbong penumpang KRL Commuterline jurusan Serpong-Jakarta terguling setelah menabrak mobil tangki di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Utama PT. KAI, Ignatius Jonan enggan disalahkan dalam kasus kecelakaan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang yang menabrak truk tanki Pertamina, Senin (9/12). Menurutnya, kejadian itu lantaran tidak tertibnya pengendara dalam berlalu-lintas.

Ignatius mengatakan, selama ini di perlintasan kereta api sering terjadi banyak pelanggaran. Terutama kendaraan yang menerobos saat bunyi sirene tanda kereta api melintas telah berbunyi.

"Kalau alasannya pintunya nutupnya pelan, ya memang begitu, kalau nutupnya cepet malah akan melukai orang," katanya di Rumah Sakit Dr. Suyoto sesaat setelah mendampingi Wapres Boediono menjenguk korban kecelakaan KRL, Selasa (10/12).

Untuk itu, lanjutnya, law enforcement harus dijalankan dengan tegas. Pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk meningkatan disiplin pengendara terutama di perlintasan kereta api. "Kalau melanggar di perlintasan ya harus ditilang," tegasnya.

Ignatius menambahkan, untuk pembangunan underpass dan elevating sesuai yang diarahkan Wapres, ia mengaku bahwa hal itu bukan merupakan tanggung jawab PT. KAI. "Nanti dari Pemda, kalau menurut Undang-Undang itu kewajiban pemerintah bukan kami," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement