REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setelah menggelar pertemuan khusus, Dewan Ulama Senior Al Azhar akhirnya menerima pengunduran diri Syekh Yusuf Al Qaradawi.
Kabar itu diumumkan lembaga keagamaan bergengsi tersebut dalam sebuah pernyataan resmi, Senin (9/12) waktu setempat.
“Namun, Imam Besar Al Azhar Ahmed Al Tayeb yang memimpin pertemuan itu menolak memberikan suaranya,” tulis pernyataan itu seperti dilansir World Bulletin, Selasa (10/12).
Pekan lalu, Qaradawi menyatakan mengundurkan diri dari Al Azhar. Keputusan tersebut sebagai bentuk kekecewaannya terhadap Tayeb yang mendukung penggulingan Presiden Mesir terpilih, Muhammad Mursi, oleh kelompok militer pada 3 Juli lalu.
“Saya menyatakan pengunduran diri saya kepada rakyat Mesir Raya. Karena merekalah sesungguhnya yang memiliki Al Azhar, bukan Imam Besar (Tayeb),” tulis Qaradawi yang juga Presiden Uni Internasional untuk Cendekiawan Muslim itu.
Qaradawi berpendapat, jabatan Imam Al Azhar yang sesungguhnya telah ‘dirampas oleh kudeta militer’. Dukungan Tayeb terhadap penggulingan Mursi menurutnya sama saja dengan mengabaikan berbagai pembantaian yang terjadi di Mesir. Terutamanya adalah insiden serius di Rabaa Al Adawiya dan Nahda Square, Kairo, beberapa bulan lalu.