Jumat 13 Dec 2013 17:03 WIB

Mubarok: Ismiyati Orang Sakit Hati

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ahmad Mubarok
Foto: Antara/Wahyu Putro
Ahmad Mubarok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lagi pada hari ini. Ia mengaku akan diperiksa lanjutan dari pemeriksaan pada Kamis (12/12) lalu.

Pada saat yang sama, hari ini juga ada pemeriksaan terhadap mantan ketua DPC Kabupaten Minahasa Tenggara, Diana Maringka dan mantan Ketua DPC PD Boalemao Gorontalo, Ismiyati Saidi, yang mengaku menerima uang dan telepon seluler (ponsel) Blackberry dari tim pemenangan Anas Urbaningrum dalam kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Mubarok menyebut mereka barisan sakit hati.

"Jadi itu yang ngomong Itu kan yang sudah dipecat di muscab. Itu kan orang sakit hati," kata Mubarok yang ditemui di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/12).

Mubarok berkelit adanya pembagian uang di luar uang transport dalam kongres, di luar pengetahuannya sebagai ketua tim pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Uang transport kepada peserta kongres, hal itu diperbolehkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, asalkan tidak ada politik uang.

Jika Ismiyati menyatakan adanya pembagian uang sampai Rp 100 juta, ia tetap membantahnya. Menurutnya, secara psikologis tidak mungkin ada orang yang mau mengakui menerima uang kecuali karena sakit hati setelah dipecat dalam Muscab. Maka itu, ia menyebut Ismiyati dan Maringka merupakan kader yang sakit hati.

Saat ditanya mengenai pengakuan ismiyati yang mengatakan pembagian uang dan Blackberry di ruang Umar Arsal selaku koordinator tim pemenangan Anas di Sulawesi, Mubarok tetap mengatakan tidak mengetahuinya. "Saya nggak tahu. Kalau pengakuan orang yang dipecat itu bisa macam-macam Karena malu dong," kelitnya.

Kedatangannya ini, lanjutnya, ia mengklaim untuk melengkapi pemeriksaan yang lalu dan juga belum menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait kongres tersebut.

"Melengkapi (pemeriksaan) kemarin, saya belum tanda tangan. Soal kongres ini, bukan soal uang. Ya kongres bagaimana, kenapa dukung Anas," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement