Senin 16 Dec 2013 09:08 WIB

Warga Bersyukur Pintu Tol Semanggi Ditutup

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Fernan Rahadi
Ratusan kendaraan berjalan pelan ditengah kemacetan di kawasan Jembatan Semanggi, Jakarta, Jumat (13/12). Kendati akses masuk Plaza Semanggi sudah ditutup, arus lalu lintas di kawasan Semanggi masih macet, karena masih adanya terminal bayangan di Halte dep
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/mes/13
Ratusan kendaraan berjalan pelan ditengah kemacetan di kawasan Jembatan Semanggi, Jakarta, Jumat (13/12). Kendati akses masuk Plaza Semanggi sudah ditutup, arus lalu lintas di kawasan Semanggi masih macet, karena masih adanya terminal bayangan di Halte dep

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Jalur Cawang-Slipi-Grogol selalu mengalami kemacetan luar biasa pada jam berangkat kerja. Pemerintah akhirnya menerapkan rekayasa lalu lintas dengan menutup sejumlah pintu tol yang dinilai salah satu sumber kemacetan.

Rekayasa tersebut ialah penutupan Pintu Masuk Tol Semanggi I pada pukul 16.00-20.00, serta penutupan pintu keluar Tol Tegal Parang (Mampang), Pancoran, dan RS Dharmais (Slipi) pada pukul 08.00-10.00.

Pengamatan Republika, jalur Cawang- Slipi-Grogol tetap mengalami kemacetan. Kemacetan disebabkan keluar masuknya kendaraan roda empat di sejumlah titik seperti jalan masuk ke kiri yang lokasinya sebelum Universitas Paramadina. Selain itu, lalu lintas pun tersendat dengan keluar masuknya mobil ke gedung perkantoran area tersebut.

Lalu lintas hanya lancar ketika mengarah ke Mapolda Metro Jaya atau setelah melewati traffic light Mampang - Kuningan. Yahya salah satu pengendara motor mengatakan, sumber kemacetan sebenarnya banyaknya keluar masuk mobil di perkantoran yang letaknya di pinggir jalan Jalur Cawang-Grogol.

Namun, ia tetap bersyukur dengan ditutupnya sejumlah pintu tol untuk mengurai kemacetan. ''Bersyukur juga ditutup, hargai pemerintah, setidaknya ada action-nya sekalipun tetap macet ya,'' kata dia, Senin (16/12).

Mukti yang juga pengendara motor mengatakan, sebenarnya kemacetan bisa diurai jika personel polisi banyak yang menjaga. Ia menjelaskan, di sejumlah halte, angkutan umum memaksakan untuk berhenti dan mengangkut penumpang. ''Kalau sebentar sih ga apa-apa, tapi kan lama, sudah gitu bus-nya besar lagi,'' katanya.

Ia berharap penutupan sejumlah pintu tol tidak membuat penempatan polisi berkurang. Menurut dia, pengawasan polisi sangat penting untuk pengendara yang melanggar aturan yang justru malah menjadi sumber kemacetan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement