REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), membantah isi pemberitaan media Harian The Australian tentang peranan Ibu Negara Ani Yudhoyono dalam kabinet. Selama ia menjabat sebagai wakil presiden, tak pernah membicarakan urusan kedinasan dengan Ibu Ani.

"Selama saya di pemerintahan lima tahun, saya tidak pernah berbicara masalah kedinasan dengan Ibu Ani, hanya kekeluargaan saja. Saya tidak tahu, dan saya tidak paham. Hubungan kami ya biasa saja, hubungan sosial, hubungan kekeluargaan saja," katanya saat ditemui di acara penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial untuk pendonor darah 100 kali, Selasa (17/12).

JK menegaskan, semua keputusan yang menyangkut kedinasan diambil dalam rapat kabinet. Selama itu pula, ia mengaku tidak merasakan adanya intervensi dari Ibu Negara terhadap keputusan rapat. "Saya selama lima tahu mengambil peran bersama-sama dengan presiden. Kalau yang saya kenal tidak ada campur tangan (Ibu Ani)," tambah JK.

Sebelum ini pejabat lingkungan istana ramai-ramai membantah kabar yang bersumber dari Wikileaks. Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Sudi Silalahi, dan Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha membantah berita The Australian itu.

Berita tersebut menyebutkan ada pemain yang menjadi penasehat penting bagi SBY, yakni Ibu Ani. Pernyataan ketiga orang ini seragam, yakni tidak ada keterlibatan Ibu Ani dalam urusan kabinet.

Ikuti Whatsapp Channel Republika