REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menyelidiki penangkapan seorang diplomat India di New York, kata seorang pejabat AS, Selasa (17/12). India menegaskan, penangkapan wakil konsul jenderalnya, Devyani Khobragade, pekan lalu itu, sebagai penghinaan.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengakui hal itu jadi isu sensitif dan menyatakan bahwa dua kejadian itu adalah peristiwa terpisah dan diharapkan tak mengganggu hubungan AS-India. "Sejauh ini semua indikasi menunjukkan bahwa prosedur sudah diikuti. Tapi, kami memahami ini isu yang sangat sensistif, dan kami terus memeriksa apa yang terjadi," kata Harf kepada wartawan, seperti dilansir dari AFP, Rabu (18/12).
Khobragade ditangkap setelah mengantar anaknya di sekolah. Penangkapannya itu dengan tuduhan membayar pembantu rumahnya di bawah ketentuan yang berlaku dan berbohong ketika mengisi formulir visa pembantunya yang juga berkebangsaan India.
Harf membenarkan bahwa dia ditangkap oleh kantor keamanan diplomatik Deplu AS, tapi kemudian diserahkan ke para pejabat penegak hukum setempat dan instansi lain yang bertanggung jawab dalam menangani kasusnya di pengadilan federal.
Harf tidak dapat membenarkan laporan-laporan bahwa Khobragade diperiksa tanpa mengenakan pakaian. Dia akan melakukan pengecekan ulang atas apa yang sebenarnya terjadi.
Buntut dari percekcokan soal penangkapan itu, pemerintah India Selasa memerintahkan serangkaian langkah termasuk pengembalian kartu identitas bagi pejabat konsuler yang mempercepat kepergian ke dan melalui India, kata sumber-sumber Kementerian Luar Negeri India.
Pasukan keamanan India juga melepas panghalang di luar kedutaan AS di New Delhi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas keselamatan personel. Harf mendesak pemerintah India menjunjung tinggi semua kewajibannya melindungi para diplomat AS di negara itu.