REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Persepam Madura United hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bangkalan, Selasa (17/12) dalam lanjutan Piala Gubernur Jatim Grup A.
Mengawali laga dengan tempo cepat, Sape Kerap menurunkan beberapa pemain handalnya yakni Issac Djober, Michael Orah dan Junior untuk mendobrak pertahanan Bajul Ijo yang digalang oleh Jendry Pitoy.
Sementara Persebaya tak mau kalah memainkan pemain-pemain yang cukup beken di kancah sepakbola nasional seperti, Jendry Pitoy, Leo Saputra, Hasyim Kipuw, dan M.Ilham.
Pertandingan berjalan ketat pada pertandingan sore ini, dengan kedua tim saling adu antar lini. Meski begitu, penyelesaian akhir yang kurang dari kedua tim menyebabkan skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, kedua tim melakukan pergantian pemain, termasuk salah satunya pemain anyar Persebaya yang didatangkan dari Persija Jakarta, Pacho Kemogne. Tempo permainan bertambah tinggi di babak kedua ini, dengan kedua tim mengincar 3 poin untuk dapat terus bersaing di grup A.
Skor kacamata, 0-0 bertahan hingga menit 80, menandakan sulitnya kedua tim untuk memecah kebuntuan, pada pertandingan yang diguyur hujan sore hari ini. Kedua tim bermain monoton, dengan sama-sama memainkan direct ball, umpan-umpan langsung ke lini depan.
Hasyim Kipuw mendapatkan peluang di penghujung babak kedua, menit 87, saat melakukan tendangan bebas. Sayang, bola tendangannya masih jauh melambung di atas mistar gawang Amin.
Pada menit 92, Persepam sebenarnya memiliki peluang saat melakukan serangan balik dari sisi kanan pertahanan Bajul Ijo. Hanya, Zaenal Arif gagal memanfaatkan bola sodoran dari sisi lapangan dengan baik. Tendangannya, masih terlalu lemah dan dapat diamankan penjaga gawang Persebaya, Jendry Pitoy.
Skor berakhir dengan hasil imbang kedua tim, 0-0. Dengan hasil ini, dapat dipastikan Persepam MU, tidak lolos dari grup A setelah mengalami satu kali kekalahan atas Persib, 2-1 dan hasil imbang pada pertandingan ini, 0-0, melawan Persebaya Surabaya.
Untuk Persebaya, hasil imbang ini , dapat menjadi hal positif jelang pertandingan melawan Persib Bandung Kamis besok. Menang menjadi harga mati, jika Persebaya Surabaya ingin melaju ke semifinal East Java Tournament.
Karena berat jika berharap hanya menjadi runner-up terbaik, sebagai tiket pilihan melaju ke semifinal selain hanya menjadi juara grup. Runner-up terbaik dinilai dari jumlah poin, head-to-head, dan produktivitas gol.