REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR--Tersangka penculikan mahasiswa akademi kebidanan (Akbid) di Cianjur, meninggal dunia setelah dilarikan ke RSUD Cianjur, dari ruang Sat Reskrim Mapolres Cianjur.
Kepala Ruang Mayat RSUD Cianjur, Udin Wahyudin, Minggu, mengatakan, R tersangka penculikan warga Sukabumi itu, tewas setelah mendapatkan perawatan di ruang IGD.
"Penyebab kematian R karena pendarahan yang ke luar dari leher, diagnosa IGD RSUD Cianjur, R mengalami 'shock hypo polemik' akibat luka sobek lebar 3 centimeter dengan kedalaman 5 centimeter," katanya.
Diduga luka tersebut akibat tusukan benda tajam yang mengenai pembuluh darah sehingga terjadi pendarahan yang hebat di bagian leher.
Selain luka tusukan di bagian leher, pihaknya menemukan luka lebam di bagian wajah, kening dan mata sebelah kanan akibat benturan. Sedangkan autopsi terhadap tubuh korban telah dilakukan dr Fahmi Hakim SpF atas permintaan Polres Cianjur.
Sementara itu, Kapolres Cianjur, AKBP Dedy Kusuma Bakti, mengatakan R melakukan percobaan bunuh diri, saat diinterogasi di ruang Sat Reskrim.
"Saya akan menjelaskan hal tersebut besok (Senin). R melakukan percobaan bunuh diri di depan penyidik saat diinterogasi," katanya pada wartawan melalui ponselnya.
Sedangkan Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Siane Indriani, mengatakan, pihaknya akan mengusut tutas kematian R yang meninggal setelah beberapa jam dibekuk.
Bahkan pihaknya akan mengusut adanya tindakan oknum aparat yang berlebihan dalam proses pemeriksaan terhadap tersangka R. Pasalnya ia mendapatkan informasi jika R tewas di ruang penyidik.
"Tidak benar kalau polisi main hakim terhadap tersangka hingga tewas. Jika pelakunya oknum aparat penegak hukum harus segera ditindak sesuai hukum yang berlaku," katanya.