REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tukang ojek yang sebelumnya menolak rencana penutupan pintu M1 kini mulai mengubah pemikirannya. Mereka mendukung setelah pihak PT Angkasa Pura II memberikan izin bagi mereka untuk tetap beroperasi di kawasan Bandara Soekarno Hatta.
Koordinator Ojek Pangkalan M1, Baharudin mengatakan sudah melakukan musyawarah bersama pihak AP II dengan disaksikan Polresta Bandara Soekarno Hatta dan Polsek Neglasari.
"Saya sudah musyawarah sampai jam 12 tadi malam, ojek sudah diberi kebijakan oleh AP II untuk tetap beroperasi di belakang pintu gerbang M1 bandara," kata dia pada Republika, Senin (23/12) saat ditemui di pangkalan ojek M1.
Baharudin yang mewakili 200 tukang ojek mencari nafkah di kawasan tersebut mengatakan, pangkalan ojek akan dipindah ke belakang pintu gerbang M1. Sebelumnya pangkalan ojek berada di dekat arah masuk pintu M1 dari Jalan Suryadharma, Neglasari, Kota Tangerang.
Atas kebijakan tersebut maka ojek tetap mengikuti jalur baru yang telah ditentukan AP II, yakni harus melewati jalur Perimeter Selatan yang lebih jauh untuk masuk ke kawasan bandara. Artinya mereka kemungkinan menaikkan tarif ojek. Namun ia masih akan melakukan musyawarah terkait penentuan tarif.
Bahar mengatakan, bersama sekitar 200 tukang ojek lainnya, mereka mendukung rencana penutupan karena merupakan bagian dari rencana pembangunan negara. Selain itu untuk kepentingan pelayanan dan pembangunan Bandara Soekarno Hatta. Yang terpenting mereka tetap bisa mencari rezeki, karena saat ini itu adalah satu-satunya ladang pencarian nafkah mereka.
Selain itu, sebagian besar penumpang ojek adalah karyawan yang bekerja di kawasan bandara.