REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa angkat bicara terkait ulah Bupati Kabupaten Ngada Marianus Sae yang memerintahkan sekelompok orang untuk memblokir Bandara Turalelo di Soa, Kabupaten Ngada, NTT, Sabtu (21/12).
"Gini, siapa pun, apa pun alasannya, blokir bandara itu tidak boleh. Saya mantan menteri perhubungan, saya tahu undang-undang," ujar Hatta kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (23/12).
"Perkara soal penindakannya itu, urusan yang ada di otoritas perhubungan (Kementerian Perhubungan, red)."
Terkait posisi Marianus sebagai kader partainya, Hatta meminta agar tidak disangkutpautkan. "Jangan kaitkan siapa, jangan kaitkan apa, alasannya segala macam," ujar Hatta.
Bupati Ngada Marianus Sae, yang juga merupakan Ketua DPD PAN Kabupaten Ngada memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ngada di Pulau Flores untuk memblokir Bandara Turelelo di SoA pada Sabtu (21/12), karena kesal tidak mendapat tiket pesawat untuk kembali ke Ngada dari Kupang.
Pemblokiran itu mengakibatkan pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa (Ngada) yang mengangkut 54 orang penumpang tidak bisa mendarat di bandara tersebut dan kembali ke Bandara El Tari Kupang, NTT.
Pihak otoritas bandara tidak dapat berbuat banyak karena anggota Pol PP yang menduduki landasan pacu bandara jumlahnya lebih banyak dari petugas bandara.