REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Partai sayap kanan Denmark, Danish People's Party (DPP) mendapat kecaman keras dari umat Islam. Ini lantaran DPP mendukung pembatasan hak kewarganegaraan untuk imigran muslim.
"Ekspresi itu mungkin berlebihan," ujar Soren Espersen, wakil dari DPP, kepada The Copenhagen Post, Ahad (25/12).
DPP mendukung keputusan ini karena beralasan ' terlalu banyak ' imigran Muslim tidak diterima di Denmark. DPP diketahui juga menolak daftar kewarganegaraan 422 imigran dari Irak dan Afghanistan yang Muslim. DPP menolak keras meskipun mereka telah menyelesaikan prosedur kewarganegaraannya.
Meskipun oposisi DPP, parlemen Denmark telah sepakat mendukung RUU kewarganegaraan dua tahunan pada Kamis lalu. Menurut hukum Denmark, parlemen memiliki hak untuk memberikan kewarganegaraan dua kali setahun. Ini bukan kali pertama pertama DPP mendapat kecaman dari umat muslim di athun ini.
Sebelumnya DPP digugat setelah memproduksi sebuah iklan anti-imigrasi dengan melabeli 700 warga baru sebagai tersangka teroris. Partai ini juga telah menyerukan larangan daging halal di pusat-pusat penitipan anak dan ruang ganti terpisah untuk anak sekolah Muslim .
Sebagai catatan, Islam adalah agama terbesar kedua di Denmark setelah Gereja Protestan Lutheran , yang aktif diikuti oleh empat - perlima dari penduduk negara itu. Denmark adalah rumah bagi minoritas Muslim dengan jumlah 200 ribu jiwa. Itu artinya tiga persen dari 5,4 juta penduduk Denmark.