Jumat 27 Dec 2013 06:16 WIB

Ini Penyebab Rendahnya Minat Menulis Buku

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
karya tulis ilmiah (ilustrasi)
Foto: anneahira
karya tulis ilmiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan rendahnya minat dosen menulis buku disebabkan kurangnya tenaga dosen di kampus. Dampaknya, waktu dosen tersita pada aktivitas mengajar.

‘’Kekurangan dosen, jadi banyak jam mengajar di kelas,’’ ujar Direktur Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Abdillah, Kamis (26/12). Akibatnya, waktu dosen untuk menulis buku berkurang.

Selain itu, kata Abdillah, minat menulis buku juga dipengaruhi pada insentif atau motivasi. Jika ada insentif maka diharapkan muncul kemauan untuk menulis buku secara rutin. Abdillah mengatakan, budaya menulis buku harus disosialisasikan kepada kalangan dosen. Sehingga menulis buku menjadi budaya di kalangan akademisi.

Data Kemendikbud menyebutkan, jumlah dosen di Indonesia mencapai sebanyak 160 ribu. Jumlah ini belum sebanding dengan jumlah mahasiswa sebanyak 5,5 juta orang.

Pengamat pendidikan dan dosen Universitas Paramadina, Jakarta, M Abduh Zen, menerangkan ada sejumlah kendala bagi dosen untuk menulis buku. Pertama, terbatasnya kemampuan dan keahlian dosen dalam menulis buku serta konten pengetahuan. Kedua, belum berkembangnya tradisi dan budaya akademik atau ilmiah di perguruan tinggi.

Hal ini khususnya terlihat pada dosen-dosen yang semangat untuk menulis buku atau karya ilmiah juga rendah. Penyebab lainnya, kata Zen, yakni masih rendahnya penghasilan dosen sehingga mereka terpaksa mengajar begitu banyak jam di beberapa universitas. Upaya untuk mencari penghasilan lain di luar itu berdampak pada ketiadaan waktu berpikir dan menulis buku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement