REPUBLIKA.CO.ID, MARGONDA -- Ibu adalah guru pertama bagi seorang anak. Pemimpin dan tokoh bangsa lahir dari ibu-ibu hebat yang memberikan pendidikan pertama bagi anak-anaknya.
Begitupula untuk Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Menurutnya, orang pertama yang menginsirasi dalam hidupnya tak lain adalah sang ibunda.
"Bagi Saya, makna Ibu Saya tercinta adalah sosok yang mengajari saya membaca dan berhitung, disiplin, sabar, penuh kasih sayang, terus menerus melakukan apa yang dapat ia berikan bagi hidup saya, “tutur Nur ketika menjadi inspektur upacara dalam peringatan hari ibu ke-85, Jumat (27/12).
Upacara dilaksanakan di lapangan Balai Kota Depok yang diikuti seluruh Pegawai Pemerintah, Sekda, Kepala OPD, Lurah, Camat, Organisasi Perempuan, Ketua dan pengurus PKK se-kota Depok.
Berkat pendidikan yang diberikan sang ibunda Hj Masmu'ah, Nur kini bisa menjadi tokoh besar dan memimpin kota Depok. Tentu apa yang sudah diraih Nur tak terlepas dari apa yang ia dapatkan dari ibunda.
Upacara yang digelar tampak berbeda dari biasanya. Karena seluruh pelaksana upacara mulai dari Komandan, Pembaca Pancasila, UUD 1945, Pancaprasetya Korpri, Paduan Suara, dan Pembaca Doa semua dilakukan oleh perempuan. Mereka tampil tegas dan percaya diri dengan balutan kebaya.
Dalam upacara tersebut juga dibacakan amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Dalam amanat tersebut disebutkan, peringatan Hari Ibu ke-85 bertujuan untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan.
Generasi muda diharapkan bisa menggalang rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan dan perjuangan bangsa Indonesia.