REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di saat harapan Keluarga Besar Sang Jawara Banten, TB Chasan Sochib mulai redup akibat ditahannya Ratu Atut, mereka sepertinya menemukan sedikit 'harapan'. Terpilihnya adik Ratu Atut, Ratu Tatu masih membuka peluang bagi keluarga ini untuk mempertahankan 'dinasti' mereka di tanah Banten.
Dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Banteng, Ratu Tatu Chasanah, berhasil memenangi persaingannya dengan Tubagus Iman. Dia berhasil meraih enam suara, sementara pesaingnya hanya meraih lima suara. Selisih satu suara ini yang membuatnya berpeluang untuk menjaga kekuasaan keluarganya di Banten.
Ketua Biro Pemenangan Pemilu DPD Golkar Banten Veri Muhlis Arifuzzaman, mengatakan peserta Musdalub sudah menentukan pilihan politik secara demokratis. "Ratu Tatu memang lebih lama memelihara hubungan dan memiliki basis ketimbang Iman. Dan terpilihnya Tatu ini tidak mengagetkan karena sudah diprediksi dari awal", katanya.
Veri melihat tugas utama Ratu Tatu adalah konsolidasi dan akselerasi untuk pemenangan pileg dan pilpres. "Ratu Tatu bersama tim formatur harus menyusun kepengurusan yang berorientasi pada kebersamaan dalam membangun dan memenangkan Golkar di Banten dan tentu bersandar pada tujuan utama menyejahterakan rakyat" pungkasnya.