REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Upaya menertibkan PT KAI menertibkan pedagang asongan terus mendapat perlawanan. Pada Jumat (27/12) malam, upaya ini sempat menimbulkan insiden antara pedagang dan petugas Polsuska (Polisi Khusus KA). Bentrok antara keduanya sempat terjadi, setelah sebelumnya ada seorang pedagang menyiram air panas ke arah petugas.
''Insiden tersebut terjadi, saat petugas menurunkan para pedagang asongan yang berjualan di atas gerbong KA Progo jurusan Solo-Pasar Senen, di Stasiun Purwokerto,'' kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Sabtu (28/12).
Akibat siraman air tersebut, ada dua orang petugas yang kulitnya melepuh cukup banyak. Antaa lain, petugas polsuska Andri Sugiyanto dan Sidik Afriadi, yang kulit bagian kepala dan pundaknya melepuh. Sedangkan puluhan petugas lainnya, melepuh di bagian tangan.
Bahkan setelah sempat terjadi bentrokan, ada seorang petugas yang juga mengalami luka akibat pukulan. Antara lain Gus Gigih yang bibirnya pecah dan pelipis kanan benjol.
Bahkan setelah petugas berhasil mengeluarkan para pedagang asongan dari stasiun Purwokerto, petugas PT KAI yang melakukan patroli di jalur KA sekitar Stasiun Notog, menemukan sebatang kayu yang sengaja dipasang melintang di atas rel KA. Kayu yang dipalangkan di atas rel tersebut, memiliki panjang 2 meter dengan diameter sekitar 20 cm.
Selain kayu, petugas juga menemukan sejumlah batu dalam kantong kresek yang tergeletak di pinggir jalur rel. ''Kami menduga batu-batu itu akan digunakan untuk melakukan pelemparan KA yang lewat,'' jelasnya.