Sabtu 28 Dec 2013 14:29 WIB

Din: Umat Islam Tak Boleh Tertinggal Penguasaan Iptek

Din Syamsuddin
Foto: Fian Firatmaja/ROL
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sebagai agama samawi, ajaran Islam tidak pernah bertentangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan Islam menekankan pentingnya pengembangan iptek bagi kemaslahatan umat manusia. 

''Karena itu, umat Islam seharusnya tidak boleh tertinggal dibandingan umat-umat agama yang lain dalam hal penguasaan iptek,'' jelas Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, saat membuka acara 'National Olimpiad and Internasional Conference for Education, Technology and Science (NETS) 2013', di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (28/12).

Mengutip beberapa ayat suci dalam Alquran, Din menyatakan, Islam bahkan sangat mendorong umatnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

''Untuk itu, Muhammadiyah yang banyak memiliki amal usaha di bidang pendidikan harus menyadari hal ini. Melalui amal usaha pendidikan yang dikelola, Muhammadiyah harus mampu menciptakan manusia yang memiliki kemampuan SDM unggul dalam bidang iptek,'' katanya.

Din menyatakan, di era globalisasi seperti sekarang ini, aspek kuantitas atau besarnya jumlah suatu umat, sudah tidak dianggap penting lagi. Yang terpenting, adalah bagaimana kualitas sumber daya manusianya.

Untuk itu, Muhammadiyah ke depan, juga tidak bisa lagi hanya mengandalkan banyaknya umat yang menjadi anggota persyarikatan. ''Muhammadiyah ke depan, harus lebih berorientasi pada kualitas. Ini yang harus kita pikirkan bersama,'' katanya.

Din menekankan, melalui amal usaha bidang pendidikan yang dimiliki, Muhammadiyah memiliki kesempatan untuk menciptakan kualitas SDM yang unggul.

''Untuk itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah ke depan, harus menjadi yang terbaik dalam hal kualitas pendidikan yang diselenggatakannya. Sekolah-sekolah Muhammadiyah, tidak boleh kalah dengan sekolah-sekolah lain,'' tegasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement