REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal patroli penyelamatan kecelakaan kapal di laut, milik Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, KN Trisula, berhasil menarik kapal tanker Timur Laut Mas.
Kapal berbobot GT 1530 itu terkatung-katung setelah mengalami mati mesin akibat terus menerus dihantam gelombang di sekitar perairan Indramayu, Laut Jawa. Kapal tanker Timur Laut Mas yang membawa muatan minyak sawit mentah (CPO) itu kini berlabuh di timur perairan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kapal tiba di perairan luar Pelabuhan Tanjung Priok bagian timur Jum’at pukul 13.30 Wib, semua awak kapal dalam keadaan selamat," ungkap kepala Pangkalan PLP Tanjung Priok, Capt. Teddy Mayandi, di kantor Pangkalan PLP Tanjung Priok, akhir pekan kemarin.
Menurut Teddy, pihaknya mendapatkan informasi adanya kapal terapung-apung di sekitar perairan Indramayu pada hari Kamis (26/12) pukul 19.00 dari jajarannya yang sedang bertugas.
“Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan menyiapkan tim penyelamatan kapal tersebut,” ungkap Capt. Mayandi didampingi Kepala Seksi Operasi PLP Tanjung Priok, Yudi Kusmiyanto yang memandu proses penyelamatan.
Setelah persiapan cukup, maka malam itu juga pada pukul 21.30 Wib KN Trisula dengan Komandan Capt. Hendry Sulfian bergerak ke lokasi kapal yang terapung di perairan Indramayu. KN Trisula tiba di lokasi kapal yang terapung pada pukul 02.00 Wib Jumat dinihari (27/12).
“KN Trisula kemudian menarik kapal tanker Timur Laut Mas pada pukul 03.00 Wib, menuju perairan Pelabuhan Tanjung Priok,” ungkap Capt. Teddy Mayandi.