REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Kesehatan Inggris mencatat hampir 50 ribu wanita Inggris dari total 400 ribu wanita di seluruh dunia terkena dampak dari praktik penggunaan implan payudara yang rusak. Pemerintah mencatat jumlah wanita Inggris yang menderita implan pecah semakin tinggi dari waktu ke waktu.
Dalam banyak kasus, wanita-wanita Inggris menjalani operasi implan payudara tanpa mengetahui apakah mereka telah diberikan implan yang rusak. Pemerintah Inggris berencana untuk memperketat prosedur penjualan implan payudara di negara tersebut.
"Sudah terlalu lama regulasi industri kosmetik Inggris ada tanpa aturan ketat. Terlalu banyak cerita tentang perempuan yang menderita akibat ulah perusahaan kosmetik nakal. Ini harus berubah. Jadi kami mengambil tindakan tegas untuk menekan angka kosmetik ilegal dan perusahaan kosmetik nakal untuk melindungi perempuan dan masyarakat," ujar Menteri Kesehatan Inggris, Dr Dan Poulter, dilansir dari the Guardian, Senin (30/12).
Pemerintah akan melakukan program pelatihan yang tepat bagi ahli bedah kosmetik. Pemerintah juga akan menyiapkan implan payudara teregistrasi untuk melacak kualitasnya. Iklan kosmetik yang tidak bertanggung jawab juga akan ditindak.