REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jumlah wartawan tewas di seluruh dunia tahun ini telah meningkat menjadi 70, termasuk delapan yang meninggal pada Desember, kata badan pengawas yang berbasis di Amerika Serikat, Senin (30/12).
Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ) yang berbasis di New York memperbarui jumlah korban kurang dari dua pekan setelah melaporkan bahwa 52 wartawan telah tewas dalam tugas. Suriah adalah tempat tugas paling mematikan, yang mengakibatkan 28 kematian tahun ini, kata CPJ. Sepuluh wartawan tewas di Irak, termasuk lima pada Desember saja.
Angka-angka yang diperbarui termasuk pemboman mematikan Desember atas stasiun TV Irak, dan pembunuhan lagi di Irak, Suriah, serta India. Jumlah ini didasarkan pada apa yang CPJ serukan proses penelitian yang ketat untuk memverifikasi apakah wartawan tewas sebagai akibat langsung dari pekerjaan mereka.
Jumlah korban sekarang turun sedikit dari 74 pada tahun 2012. Tetapi, menurut laporan AFP yang dikutip Selasa (31/12), CPJ masih menyelidiki kematian 25 wartawan lainnya pada 2013 untuk menetapkan apakah mereka terkait dengan pekerjaan.
Lebih dari sepertiga dari wartawan tewas dalam pertempuran atau baku tembak, sementara 20 persen meninggal selama beberapa jenis lain dari tugas berbahaya. Setidaknya 63 wartawan telah tewas ketika meliput perang saudara di Suriah sejak perang itu pecah pada tahun 2011.
"Namun jumlah besar kematian di Suriah tidak menceritakan kisah lengkap bahaya kepada wartawan di sana," kata CPJ Elana Beiser dalam posting blog. Negara ini melihat jumlah penculikan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2013, yakni sekitar 60 wartawan diculik setidaknya sebentar sepanjang tahun ini, menurut penelitian CPJ.
Pada akhir tahun 2013, setidaknya 30 pekerja pers itu masih hilang. Sebagian diyakini diculik oleh kelompok garis keras. Namun, setidaknya satu wartawan tewas di dalam tahanan pemerintah sepanjang tahun.
Negara yang paling mematikan bagi wartawan selama tahun 2013 adalah Mesir (enam kematian), diikuti Pakistan (lima), Somalia (empat), India (tiga), Filipina (tiga), Brazil (tiga), Rusia (dua), serta Mali (dua). Turki, Bangladesh , Kolombia dan Libya masing-masing mengalami seorang wartawannya meninggal, kata CPJ.
Pengamat Reporters Without Borders (RSF) yang berbasis di Paris mengatakan awal bulan ini bahwa 71 jurnalis kehilangan nyawa mereka pada tahun 2013.