REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyidik Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap pemilik salon dan SPA berinisial A, R dan J yang diduga terlibat penyekapan terhadap 18 orang calon pekerja.
"Memanggil pemilik (salon) yang mempekerjakan karyawan setelah selesai tahun baru," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Selasa.
Rikwanto mengatakan penyidik kepolisian telah meminta keterangan instruktur pijat sebagai karyawan biasa berinisial II.
Selain itu, polisi juga akan memanggil 18 orang yang akan dipekerjakan sebagai terapis pijat tersebut.
Rikwanto mengungkapkan dugaan penyekapan terhadap 17 orang itu berawal saat salah satu calon pekerja, EN melarikan diri setelah menjalani pelatihan pijat di kawasan Pluit Jakarta Utara pada 29 Desember 2013.
Rikwanto mengatakan EN melarikan diri dipaksa memijat dan melakukan perbuatan tindak asusila dengan seorang pria.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, para pekerja itu tidak boleh keluar tempat panti pijat dan dikunci dari luar."Kalaupun keluar (tempat) hanya karena alasan orang tua sakit atau meninggal dunia," ujar Rikwanto.
Rikwanto menyebutkan seluruh pekerja salon dan SPA itu sudah pulang kampung ke daerah Depok, Pandeglang, Cirebon, Tasikmalaya dan Ciamis. Sejauh ini, polisi akan mendalami dugaan karyawati yang diduga melayani tamu pria