Selasa 31 Dec 2013 22:52 WIB

Rayakan Tahun Baru Boleh, Asal Jangan Berlebihan

Rep: Elba Damanhuri/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kiri) bersama bersama Wakil Gurbernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kanan) menyalami para tamu saat menggelar
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kiri) bersama bersama Wakil Gurbernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kanan) menyalami para tamu saat menggelar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pesta malam tahun baru sepertinya sudah membudaya di Indonesia. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berpendapat warga boleh merayakan tahun baru asal tidak berlebihan.

Banyak cara untuk merayakan pergantian tahun, kata Deddy, seperti pesta kembang api, kumpul-kumpul di pantai, naik gunung, dan berzikir. Bagi yang pesta kembang api, kata dia, silakan saja asal jangan boros.

"Bagi yang naik gunung harus tetap jaga kelestarian alam," kata Deddy di sela Muhasabah Republika di Pusdai Bandung, Selasa (31/12). Ia berpesan untuk menghindari pesta-pesta yang mengarah negatif seperti mabok.

Sementara itu, sejumlah  kalangan menilai acara zikir yang digelar Republika telah menyebarkan virus positif. Tokoh agama Jawa Barat KH Attian Ali mengatakan zikir yang digagas Republika di malam rahun baru ditiru masjid-masjid lainnya.

"Mulai masjid-masjid besar hingga yang kecil-kecil di berbagai daerah," kata Attian di sela Muhasabah Republika di Bandung, Selasa (31/12).

Semarak zikir yang menyebar itu, menurut Attian, sangat positif di tengah gemerlap pesta duniawi. Virus positif yang disebar ini, jelas Attian, harus didukung dan lebih disemarakkan lagi. "Kita mengajak umat untuk memperkuat keimanan kita," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement