REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menemukan senjata api jenis revolver milik anggota polisi saat menggerebek kelompok terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) Selasa (31/12) lalu.
Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, pistol itu merupakan senjata api milik salah satu polisi yang ditembak mati oleh para terduga teroris dalam insiden rentetan penembakan polisi medio Agustu-September 2013 lalu. “Mereka mendapatkannya dari anggota kami yang mereka tembak di jalanan beberapa waktu lalu,” ujar Sutarman di Jakarta Kamis (2/1).
Sutarman menambahkan, dari rumah kontrakan para terduga teroris ini pun, polisi menemukan lima senjata api rakitan asal luar negeri. Selain itu, sejumlah bahan peledak dan rangkaian bom juga diamankan dari lokasi penggerebekan.
“Kami amankan barang-barang bukti ini dan di tempat lain, setelah ada pengembangan,” ujar dia.
Sebelumnya, penggerebekan terduga teroris berlangsung di Jl. Ki Hajar Dewantara, RT 04/07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat. Penggerebekan berlangsung sekitar sepuluh jam lamanya dengan diwarnai baku tembak antara terduga teroris dengan satu tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror Polri.
Kelompok ini diduga merupakan dalang atas sejumlah kasus rentetan penembakan polisi di jalanan medio Agustus-September lalu. Saat itu empat orang polisi tewas dimana tiga diantaranya ditembak mati di wilayah Tangsel, lainnya di Jakarta Selatan.