Sabtu 04 Jan 2014 21:18 WIB

Terancam Punah, Universitas Cancerra Kembangbiakkan Kadal Tanpa Telinga

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah program penangkaran di Canberra berusaha meningkatkan populasi kadal yang terancam punah. Institut Ekologi Terapan di Universitas Canberra tengah melakukan program penangkaran kadal padang rumput tanpa telinga yang terancam punah.

Populasi kadal ini terus menyusut dan terpencar-pencar utamanya karena habitatnya banyak menghilang.Reptil kecil ini biasa ditemukan di Majura, ACT dan lembah Jerrabomberra serta dekat Kota Cooma di Selatan New South Wales. Menurut Profesor peneliti, Stephen Sarre, belum pernah ada yang menangkarkan kadal ini sebelumnya jadi pihaknya  melakukannya dari awal. "Kami kesulitan mengetahui apa yang membuat satwa ini bertahan hidup,” katanya.

Tantangan lain yang dihadapi peneliti di penangkaran ini adalah mencari pakan  bagi satwa langka tersebut, karena kadal padang rumput menyukai serangga yang jarang dijual. "Kita berusaha memberi makan mereka lebih banyak dengan semut tapi ternyata mereka tidak terlalu suka,” kata peneliti di Canberra, Lisa Doucette.

"Jenis pakannya tidak bisa dibeli di toko pakan binatang, jadi kami harus mengumpulkannya sendiri dari alam sebagai makanan utama kadal-kadal padang rumput yang dipelihara di sini,” tambah Doucette.

Namun upaya penangkaran ini menuai sukses dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa pekan terakhir, pusat penangkaran ini memiliki tambahan 60 bayi kadal yang baru ditetaskan (tukik). "Jumlah itu kombinasi dari telur yang menetas di fasilitas penangkaran kami dan telur yang kami temukan di alam liar,” kata Dr. Doucette.

"Kita sebenarnya tidak berharap menemukan telur-telur kadal itu di alam liar jadi temuan ini benar-benar mengangkat populasi kadal di penangkaran kami,” tambahnya.

Profesor Sarre mengatakan mereka berusaha memproduksi sebanyak mungkin telur untuk ditetaskan."Kami akan memproduksi lebih banyak bayi kadal (tukik) tahun depan tujuannya  agar kami benar-benar mandiri dalam memproduksi bayi-bayi kadal baru hanya dari kadal yang ada di penangkaran,”

Kadal-kadal ini akan berada di kandang peliharaan selama beberapa bulan dan akan menghabiskan waktu beberapa saat di luar kandang  sebelum dilepasliarkan pada musim semi mendatang. "Sebelum mereka dilepaskan kita akan merumahkannya di dalam kandang terbuka sehingga mereka terbiasa di alam dan jauh dari sinar lampu yang selama ini menghangati kandang mereka,” kata Dr. Dr Sarre.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement