REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Politisi Partai Hijau Australia Richard Di Natale mendesak pelarangan disiarkannya iklan minuman beralkohol saat siaran olahraga berlangsung, seperti yang berlaku untuk jenis siaran lainnya. Menurut politisi yang juga dokter bidang pengobatan masalah alkohol ini, promosi minuman beralkohol dalam dunia olahraga memberi ruang lowong bagi industri alkohol untuk memperngaruhi anak-anak.
Seorang anak kecil yang menonton acara olahraga seperti cricket atau futbal Australia hari Sabtu sore, misalnya, akan dibombardir iklan-iklan minuman beralkohol saat istirahat. Hal ini tidak bisa diterima dalam acara-acara televisi lainnya. “Tapi, karena alasan tertentu, kita memberi pengecualian saat siaran olahraga,” jelas Di Natale.
Ia pun ingin mendorong Senat untuk meninjau promosi alkohol bagi anak-anak saat Parlemen Australia mulai bersidang bulan depan. Ia ingin agar promosi alkohol saat istirahat dilarang hingga jam 8.30 malam. “Kenapa kita harus menciptakan semacam rasa bahwa kita tak bisa menikmati olahraga tanpa alkohol? Saya rasa itu harus diubah,” jelas Di Natale.
Pelarangan rokok saat penyiaran acara olahraga telah terbukti sukses, ucap Di Natale. “Ada klaim bahwa liga-liga akan kesulitan, liga-liga besar kita akan tamat riwayatnya, namun mereka malah kuat, mereka berkembang akibat pelarangan tembakau.”
Menurut Di Natale, para pengiklan harus menerima adanya bahaya besar terkait alkohol, seperti kekerasan dan kecanduan. Namun, Stephen Riden dari Dewan Industri Minuman Beralkohol Australia menyatakan bahwa menghubungkan iklan alkohol dengan kekerasan merupakan tindakan berlebihan.“Ada elemen-elemen yang lebih dalam dan tidak sederhana, peran laki-laki muda di masyarakat, peran kekerasan, membesarkan anak, penggunaan obat-obat lainnya,” jelasnya.
Menurut Riden, angka anak bawah umur yang menonton siaran langsung olahraga cukup rendah, oleh karena itu, iklan-iklan minuman beralkohol tidak mempengaruhi perilaku minum anak-anak tersebut.